Guru Malaysia Takut Ajarkan Seks

|
Guru Malaysia Takut Ajarkan Seks
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com —  Para guru di Malaysia menolak untuk melaksanakan pengajaran seks di sekolah.
Mereka mengaku belum siap dan tidak cukup percaya diri untuk mengajarkan perihal seks kepada anak didiknya.

Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Nasional (NUTP) Lok Yim Pheng menyatakan, minimnya pelatihan profesional terhadap guru seputar masalah seksual menjadi alasan penolakan materi pengajaran seks di sekolah. Menurut dia, meski NUTP mendukung penuh upaya pemerintah menyediakan edukasi seks di sekolah, pelaksanaannya di lapangan masih sulit dan kompleks.
”Sayangnya, para guru tidak mendapat pelatihan formal di tengah kompleksitas dan sensitivitas masalah ini.  Mereka juga tidak cukup percaya diri untuk mengajarkannya,” ujar Lok Yim Pheng, seperti dikutip kantor berita Bernama.
Ia menambahkan, para guru juga takut akan dituntut oleh para orangtua murid jika membuat kesalahan dalam memperkenalkan pengetahuan tentang seks kepada para siswa.  Lok menekankan, Malaysia merupakan negara multirasial, religius, dan multibudaya di mana setiap kelompok etnis memiliki norma-norma tertentu menyangkut masalah seks.  Dengan begitu, pengajaran perihal seks di sekolah akan menjadi tantangan tersendiri bagi para guru.
NUTP adalah persatuan guru terbesar di Malaysia  dengan anggotanya yang mencapai 160.000 atau hampir setengah dari jumlah total profesi guru di negeri jiran tersebut.
Lok mengatakan, pihaknya menginginkan masalah ini didiskusikan lebih dulu dengan menteri pendidikan dan pihak terkait lainnya guna memperhitungkan dampak positif dan  negatifnya.
Saat ini,  pendidikan seks hanya diajarkan sambil lalu oleh para guru, mulai dari sekolah rendah hingga sekolah menengah, tanpa adanya kurikulum yang jelas. Pendidikan seks menjadi isu yang sangat penting belakangan ini di Malaysia menyusul meningkatnya kasus kehamilan pada usia muda tanpa ikatan perkawinan.  Kebanyakan ibu muda masih berstatus sebagai pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar

Tanda Tangan